Halo, saya Supriyanto, sering disapa "Soep". Ya, "so-ep".
Itu semacam sapaan akrab teman-teman sekolah, yang berlanjut sampai sekarang. Cukup berguna untuk membedakan saya dengan "Supriyanto" atau "Supri" yang lain.
Belajar
Tahun 2005-2009, belajar akuntansi di SMK Negeri 1 Purwokerto dan STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, dengan beasiswa hasil Olimpiade Ekonomi Nasional yang digelar oleh kampus itu. Tapi ternyata bukan akuntansi yang saya gemari, saat kuliah saya justru tertarik belajar autodidaktik dunia internet, web development hingga media sosial, di mana waktu itu masih transisi antara web 1.0 dan 2.0.
Bekerja
Tahun 2009 saya mulai nekat bekerja sebagai desainer web. Mulai dari sebuah Pusat Studi di lingkungan UGM Yogyakarta, hingga sebuah perusahaan nasional di Tangerang, Banten. Tempat perantauan pertama di mana saya diajak bergabung menjadi staf IT, sebagai desainer web dan grafis sampai akhir 2011. Misi saya saat itu adalah mendukung tim pemasaran konvensional melalui aneka event dan kunjungan, dengan media digital berupa website, customer service 24 jam sampai riset penggunaan ERP untuk mengelola semua unit perusahaan yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
Berdesa
Kembali dari perantauan, saya memutuskan untuk bekerja secara freelance sembari belajar menjadi sukarelawan, dari sebuah pergerakan bernama Gerakan Desa Membangun. Pertengahan 2012 saya juga tergabung dengan Relawan TIK Indonesia. Sempat mengikuti beberapa Festival TIK (Festik), kemudian ikut mendukung advokasi domain internet desa.id hingga resmi dirilis ke publik 1 Mei 2013 dan kemudian diakui Pemerintah melalui Permen Kominfo No.5/2015, yang sempat saya protes juga karena tidak mengakui UU Desa sebagai dan dianggap mempersulit desa.
Bekerja (lagi)
Sekitar 2 tahun sejak 2018-2020 saya diajak bergabung oleh Direktur CV. Java Multi Mandiri, yang kemudian dikenal sebagai JVM. Misi saya saat itu sebagai Marketing Communication Head adalah melakukan rebranding perusahaan dan unit-unit bisnis didalamnya. Hasilnya, JVM berhasil dikenal sebagai perusahaan "teknologi" -bukan hanya distributor alat ukur dan uji, dengan beberapa lini bisnis yang terus berkembang. Sampai kemudian saya resign di akhir 2020, di tengah masa Pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Start-Up
Tahun 2021, saya diajak bergabung oleh CEO PT Cazh Teknologi Inovasi, sebuah start-up di Purwokerto. Mulai saya adalah mengembangkan produk/layanan baru bernama CARDS, yang kemudian saya gabung branding-nya sebagai "CAZH CARDS". Saya bekerja mulai dari peran sebagai B2B Account Manager (2021) seorang diri, kemudian membentuk Divisi Service, dimana saya berperan sebagai Service Manager (2022) dan kemudian diubah menjadi Service and Education (2023).
Berdesa (beneran)
Sejak 2018, saya tinggal di Kutasari, Baturraden. Tidak banyak yang kenal dan peduli dengan kami saat itu. Hadir di kumpulan warga juga cukup jarang sebenarnya, tapi Agustus 2022, saya dicalonkan dan ndilalah terpilih, diberi amanah oleh warga memimpin RT 2/3 Kutasari.
Selain itu, berbagai amanah lainnya berdatangan, diserahi amanah kepengurusan RW 3, Takmir Mushola Nur Hidayah serta Takmir Masjid Baitul Mu'min. Sekali lagi, bukan saya yang ingin, amanah itu berdatangan sendiri seiring berbagai kegiatan saya bersama warga.