Di Balik Infografik Realisasi APBDesa Beji 2022 Bertema “Kemendesa”

Beberapa hari lalu saya mendapatkan informasi dari seorang perangkat desa yang biasa konsultansi, a.k.a minta dibuatin infografis APBDesa :), bahwa Kemendes melalui para pendamping desa, menyampaikan standar desain publikasi APBDesa.


Gimana desainnya? taraa…


Template standar publikasi APBDesa. Sumber : Pendamping Desa

Keunikan

Pertama kali melihat desain itu, saya langsung senyum-senyum. Fokusnya bukan ke format APBDesa, angka-angka atau warna-warna contoh, tetapi langsung ke Foto besar Menteri Desa di sebelah kiri atas template desain itu, disusul judul dan (contoh) foto Kades di sebelah kanannya. Menurut saya, dibandingkan media publikasi, adanya foto Menteri Desa ini membuat template desain ini lebih berasa poster narsis pejabat.


Kemudian, ketika melihat lebih dekat pada rincian pendapatan, sebenarnya ada tiga jenis pendapatan desa, yaitu (1) Pendapatan Asli Desa, (2) Pendapatan Transfer dan (3) Pendapatan Lain-lain.


Peletakan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di atas Pendapatan Asli Desa, sepertinya memperpanjang kesalahpahaman publik, bahwa APBDesa = Tergantung transfer anggaran dari Pemerintah Pusat dan Daerah.


Selain itu, contoh angka-angka yang ditampilkan penulisannya kurang sesuai dengan standar penulisan angka Rupiah sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penulisan huruf Rp misalnya, tidak perlu spasi dengan angka, dan di akhir angka, bukan “,-” melainkan seharusnya “,00”. Terdengar sedikit ribet mungkin, tapi bukankah template desain yang dikeluarkan Kementerian sebagai representasi Pemerintah Pusat, seyogyanya menggunakan standar penulisan yang benar?


Contoh penulisan Rupiah yang benar (B) dan salah (x)


Contoh penulisan Rp yang benar dan salah. sumber : 99.co

Titik Kreatif


Di balik semua “keunikan” template desain standar Kemendes itu, saya menemukan hal yang menarik dan menjadi celah untuk dimanfaatkan. Apa itu? saya melihat logo “Desa Bisa”.


Saya pikir, typologo Desa Bisa di bagian bawah template publikasi APBDesa standar Kemendesa itu menjadi bagian yang dapat dieksplorasi. Selain ikonik kupu-kupu pada huruf “B”, warnanya juga cukup unik, paduan hijau gelap dan merah maroon.


Karena itu kemudian saya coba terapkan pada desain infografik Realisasi APB Desa Beji Tahun 2022. Desa Beji adalah salah satu desa di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.


Publikasi APBDesa Perubahan dan Realisasi 2021, Beji, Kab. Banyumas

Perlu diketahui, sebelumnya saya membuat infografik APBDesa Beji sudah sejak 2017, dan sudah terbiasa menggunakan ikon ikan sebagai ciri khas desa yang termasuk kawasan minapolitan di dekat Kota Purwokerto ini.


Infografik Realisasi APBDes Beji 2022, karya sendiri.

Pada infografik di atas, saya tetap menempatkan foto Menteri Desa, tetapi ukurannya lebih kecil, dan letaknya di sebelah kanan, sedangkan foto Kepala Desa berukuran lebih besar dan diletakkan di sebelah kiri. Selain itu, logo Kemendesa, logo SDG’s Desa dan “Desa Bisa” juga tetap saya tampilkan, sesuai template.


Kesimpulan

Adalah sebuah kemajuan, Kemendes membuat standar desain publikasi APBDesa berupa template yang sederhana dan mudah diaplikasikan. Desa-desa yang tidak memiliki kemampuan mendesain publikasi APBDesa dengan kreativitas sendiri, cukup mengikuti template itu dengan beberapa catatan di atas, seperti penulisan Rupiah yang sesuai PUEBI.


Selain itu, bagi desa yang mau tetap kreatif mempublikasikan APBDesanya dengan gaya sendiri, dan tidak “melawan” template standar Kemendesa, maka contoh APBDesa Beji Perubahan 2022 dapat menjadi contoh. Saya memadukan template standar Kemendes dengan keunikan identitas desa. Warna yang digunakan juga diambil dari paduan warna “Desa Bisa” yang juga terlihat di template Kemendesa.


Terus transparan, tetap kreatif!

Posting Komentar