Xenoglosofilia Karya Ivan Lanin: Wajib Dibaca Orang yang Sok Nginggris


Ivan Lanin, sosok yang tak asing lagi di kancah perbahasaan Indonesia, kembali menyapa pembaca dengan karya terbarunya, "Xenoglosofilia". Judulnya saja sudah memancing rasa ingin tahu: "xeno-" yang berarti asing, "-glosso-" yang merujuk pada bahasa, dan "-philia" yang menandakan kecintaan. Buku ini secara garis besar membahas fenomena kecintaan atau ketertarikan masyarakat terhadap bahasa asing, sebuah isu yang sangat relevan dalam era globalisasi saat ini. Lanin dengan gaya khasnya yang lugas dan informatif, mengupas tuntas berbagai aspek terkait penggunaan dan pengaruh bahasa asing di tengah dominasi bahasa Indonesia, serta bagaimana kita seharusnya menyikapi dinamika ini secara bijak.

Mengupas Akar Ketertarikan dan Dampaknya

Lebih jauh, "Xenoglosofilia" tidak hanya sekadar mengamati, tetapi juga menganalisis akar permasalahan di balik tren penggunaan bahasa asing yang kian meluas. Ivan Lanin mengajak pembaca untuk merenungkan berbagai faktor yang mendorong individu atau kelompok lebih memilih menggunakan bahasa asing, mulai dari anggapan status sosial, tuntutan profesional, hingga pengaruh budaya populer. Buku ini juga menyoroti dampak-dampak yang timbul, baik positif maupun negatif, terhadap kekayaan dan eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dengan contoh-contoh yang sering kita jumpai sehari-hari, Lanin berhasil membuat argumennya mudah dicerna dan relevan bagi pembaca dari berbagai latar belakang.

Keseimbangan: Kunci Utama

Salah satu poin penting yang diangkat dalam buku ini adalah pentingnya menjaga keseimbangan. Ivan Lanin tidak serta-merta mengutuk penggunaan bahasa asing; sebaliknya, ia menekankan bahwa kemampuan berbahasa asing adalah sebuah keunggulan di dunia modern. Namun, ia mengingatkan agar kecintaan terhadap bahasa asing tidak sampai mengikis kecintaan dan kemampuan kita terhadap bahasa Indonesia. "Xenoglosofilia" mendorong kita untuk tetap bangga dan mahir berbahasa Indonesia, sembari tetap terbuka terhadap pembelajaran bahasa lain yang memang dibutuhkan. Ini adalah ajakan untuk menjadi dwibahasawan atau multibahasawan yang cerdas dan berbudaya, bukan sekadar peniru tanpa dasar.

Pengalaman Pembaca: Wajib Ada di Rak Buku Setiap Orang Indonesia

Sebagai seorang pembaca yang sudah membeli dan membaca buku ini, saya dapat mengatakan bahwa "Xenoglosofilia" sangat cocok dibaca oleh setiap orang Indonesia. Buku ini memberikan perspektif yang sangat dibutuhkan di tengah derasnya arus informasi dan budaya asing. Lanin tidak hanya mengkritik, tetapi juga menawarkan solusi dan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana kita bisa tetap menjadi pribadi yang adaptif secara global tanpa kehilangan identitas kebangsaan. Bahasa yang digunakan ringan, namun sarat makna, membuat buku ini tidak terasa menggurui. Saya merasa tercerahkan setelah membacanya, dan yakin setiap warga negara Indonesia, dari pelajar hingga profesional, akan menemukan banyak manfaat dan inspirasi di dalamnya. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa di tengah ketertarikan kita pada yang asing, rumah kita, bahasa Indonesia, tetaplah harus menjadi fondasi utama yang kokoh. 


Lebih baru Lebih lama